Judul : Bekisar Merah
Penulis/Pengarang : Ahmad Tohari
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Seorang
gadis dari desa Karangsoga yang bernama Lasiyah. Dia gadis yang sangat cantik,
kulitnya putih, bersih, rambutnya lurus dan hitam, wajahnya seperti orang
Jepang. Hal itu memang pantas karena ayahnya seorang tentara Jepang yang dulu
sedang berperang di desa Karangsoga. Gadis Jepang ini sering dibuat bahan
pembicaraaan oleh para tetangganya. Selain karena kecantikannya belum ada yang
melebihinya juga karena dia merupakan anak hasil pemerkosaan oleh tentara
Jepang.
Setelah lulus dari SD Lasi menikah
dengan keponakan ayah tirinya, Darsa. Darsa adalah salah satu penyadap nira di
desa Karangsoga. Untuk menghidupi keluarganya, para penduduk Karangsogamenyadap
nira untuk dijadikan gula merah. Akan tetapi pernikahan Darsa dan Lasi
berakhir. Karena Darsa dipaksa oleh Bunek untuk menikahi anaknya, Sipah.
Permintaan Bunek ini sebagai imbalan karena dia relah menyembuhkan penyakit
Darsa yang lumpuh kira-kira selama satu bulan.
Mendengar berita yang pahit ini,
akhirnya Lasi melarikan diri dari Karangsoga. Ia ikut tetangganya, Pardi
seorang sopir truk pengangkut gula merah ke Jakarta. Di Jakarta, Lasi menginap
sementara di warung Bu Koneng. Lasi di jual oleh Bu Koneng kepada Bu Lanting
dengan imbalan berupa cincin emas. Namun Lasi tidak mengetahui hal itu. Bu
Lanting sangat baik terhadap Lasi sampai Lasi sangat percaya kepadanya. Akan
tetapi dibalik tirai kebaikannya Bu Lanting bermaksud untuk menukarkan Lasi
dengan mobil Mercedes milik seorang lelaki yang kaya raya, Handarbeni. Akhirnya
pada sutau hari Lasi menikah dengan Handarbeni. Akhirnya Lasi menjadi seorang
yang kaya raya.
Ia
pulang ke Karangsoga dengan suaminya, Handarbeni. Ia merenofasi rumah emaknya
yang mau rubuh. Namun Lasi menganggap pernikahannya dengan Handarbeni hanya
main-main. Ia akan meminta cerai dengan hardarbeni dan ingin menikah dengan
anak Pak Tir juragan gula, Kanjat. Dulu di waktu kecil Kanjat teman bermain
Lasi. Kanjat sangat mencintai Lasi sejak masih kecil.
Menurut
sata kelebihan dari novel ini adalah mengandung pesan yang dapat kita ambil
yaitu kita jangan mudah percaya dengan orang yang belum begitu kenal dengan
kita dan jnagn mudah terpengaruh dengan kebaikna seseorang karena di balik kebaikannya
pasti ada maksud tertentu. Selain itu novel ini dilengkapi dengan kata
terjemahan bila menggunakan kat asing sehingga tidak membingungkan pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar